Senin, 03 November 2014

MENANGANI SAMPAH ORGANIK DAN ORGANIK

Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula limbah yang dihasilkan.Limbah yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat disebut limbah domestik atau sampah.Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kualitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya terutama manusia.Selain itu, industri besar yang berdiri serta kehidupan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya.Mulailah timbul tumpukan limbah atau pun sampah yang tidak dibuang sebagaimana mestinya.Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah indusrti maupun limbah rumah tangga.Limbah atau sampah adalah bahan buangan sebagai dampak dari eksploitasi lingkungan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut golongannya sampah terbagi empat kelompok, yaitu:
Macam-macam limbah antara lain:
  1. Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup.
  2. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal bukan dari makhluk hidup. Limbah organik ini memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak dapat terdegradasi secara alami. Beberapa limbah anorganik diantaranya plastik, kaleng, dan bahan gelas atau beling.
Sampah atau limbah yang kita hasilkan setiap hari, biasanya kita buang begitu saja tanpa kita pilah-pilah.Hal ini mungkin karena kita tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu bahwa sampah tersebut dapat kita pilah-pilahkan menjadi limbah organik dan anorganik yang dapat kita manfaatkan menjadi barang yang berguna.
Akibat Yang ditimbulkan Limbah
Beberapa akibat yang ditimbulkan limbah antara lain:
  1. Lingkungan menjadi terlihat kumuh, dan kotor. Ini akan menjadi tempat yang subur bagi organisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga limbah berpotensi sebagai sumber penyebar penyakit.
  2. Sampah yang membusuk menimbulkan  bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan juga dapat menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah.
  3. Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga menimbulkan bahaya banjir.
  4. Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Cara Penanganan Limbah
  1. Sanitary Landfill
Merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.Sampah dibuang disuatu tempat, kemudian dipadatkan dengan traktor.Selanjutnya sampah ditutup tanah.Pada bagian dasar tempat tersebut dilengkapi sistem saluran yang berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai.Pada sanitary landfill juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas hasil aktivitas hasil penguraian sampah.Cara ini sangat menguntungkan karena menghilangkan polusi udara.
  1. Pembakaran sampah (incineration)
Sampah padat dibakar didalam insinerator.Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran.Penurunan volume sampah padatmencapai 70%.
  1. Penghancuran (pulverization)
Penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpulan sampah yang telah dilengkapi dengan alat pelumat sampah.Sampah langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
Pemanfaatan Limbah
Salah satu pemanfaatan limbah anorganik adalah dengan cara proses daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.
Limbah plastik
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuklain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah plastik yang bersifat thermoplastic.
Limbah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang.Plastik juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan sebagainya.Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama.Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik.Pada hal untuk hancur secara alami jika dikuburdalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah kalian kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh. Hal ini disebabkan karena plastik mempunyai sifat-sifat tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan.
Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan.Limbah plastik sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami.Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna.Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat atau pun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.Sedangkan didalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.Pada hal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang kita simpan di rumah.Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce), atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan diwarung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik yang sering kali dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.
Upaya untuk Memanfaatkan Limbah Plastik
Upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda dan dengan memanfaatkan kembali barang tersebut (reuse). Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lian seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjadi kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau paying. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak.Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.
Di Indonesia umumnya limbah plastik dari rumah tangga dimanfaatkan dengan cara pemakaian ulang. Sebagai contoh, wadah cat dan ember yang sudah tidak terpakai bisa digunakan sebagai pot bunga atau untuk menanam tanaman bonsai, cabe, tomat, dan semacamnya yang memungkinkan untuk ditanam dalam wadah kecil.Tas kresek juga bisa disimpan dengan rapi yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan lagi untuk wadah dalam berbelanja.
Cara diatas mungkin dirasa kurang memberi manfaat yang signifikan dalam mengurangi produksi plastik, karena perkembangan teknologi semakin mendorong meningkatnya konsumsi plastik oleh masyarakat dengan alasan kepraktisan. Lagi pula hanya sedikit orang yang peduli dengan banyaknya konsumsi plastik per harinya, serta akibat apa yang muncul dengan banyaknya konsumsi plastik tersebut. Selain itu, pemakaian kembali sampah plastik juga memungkinkan terjadinya penyalahgunaan.Misalkan saja plastik yang digunakan untuk produk tertentu memungkinkan dipakai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memalsukan produk.
Pemakaian kembali sampah plastik seperti di atas biasanya memang hanya dilakukan oleh rumah tangga. Sedangkan rumah tangga industri biasanya memanfaatkan kembali sampah plastik dengan cara daur ulang (recycle). Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik harus diproses melalui tahapan sederhana yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya.Mengurangi terjadinya limbah rumah tangga maupun industri tidak harus dimulai dari yang besar.Akan tetapi, memulai dari kita sendiri dengan mulai peduli terhadap lingkungan di sekitar kita.

Kesimpulan
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidk memiliki nilai ekonomis. Limbah sebagai hasil dari suatu kegiatan yang dapat merusak stabilitas ekosistem, mencemari lingkungan serta memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit. Untuk itulah diperlukan pengolahan atau daur ulang limbah sebagai cara untuk mengurangi resiko pencemaran  lingkungan.

Saran
  1. Pengolahan limbah saat ini perlu perhatian khusus mengingat semakin banyaknya volume limbah di lingkungan sekitar. Dengan pengolahan limbah diharapkan lingkungan sekitar bisa tetap alami tidak tercemar oleh limbah.
  2. Limbah rumah tangga yang berjenis anorganik diharap mampu diolah kembali meskipun dengan sederhana. Serta menerapkan penempatan limbah sesuai jenisnya, apakah limbah organik atau anorganik agar lebih mudah mendaur ulang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar