MENANGANI
SAMPAH ORGANIK DAN ORGANIK
Akibat dari semakin bertambahnya
tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula limbah
yang dihasilkan.Limbah yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat
disebut limbah domestik atau sampah.Limbah tersebut menjadi permasalahan
lingkungan karena kualitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan
makhluk hidup lainnya terutama manusia.Selain itu, industri besar yang berdiri
serta kehidupan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan
sekitarnya.Mulailah timbul tumpukan limbah atau pun sampah yang tidak dibuang
sebagaimana mestinya.Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang
menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada
lingkungan sekitar.Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat dalam
pengolahan limbah-limbah indusrti maupun limbah rumah tangga.Limbah atau sampah
adalah bahan buangan sebagai dampak dari eksploitasi lingkungan oleh manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut golongannya sampah terbagi empat
kelompok, yaitu:
Macam-macam limbah antara lain:
- Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk
hidup.
- Limbah anorganik adalah limbah yang berasal bukan dari
makhluk hidup. Limbah organik ini memerlukan waktu yang lama atau bahkan
tidak dapat terdegradasi secara alami. Beberapa limbah anorganik
diantaranya plastik, kaleng, dan bahan gelas atau beling.
Sampah atau limbah yang kita
hasilkan setiap hari, biasanya kita buang begitu saja tanpa kita
pilah-pilah.Hal ini mungkin karena kita tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu
bahwa sampah tersebut dapat kita pilah-pilahkan menjadi limbah organik dan anorganik
yang dapat kita manfaatkan menjadi barang yang berguna.
Akibat Yang ditimbulkan Limbah
Beberapa akibat yang ditimbulkan
limbah antara lain:
- Lingkungan menjadi terlihat kumuh, dan kotor. Ini akan
menjadi tempat yang subur bagi organisme patogen yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, sehingga limbah berpotensi sebagai sumber penyebar
penyakit.
- Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak
sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan juga dapat
menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah.
- Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat
menyumbat saluran drainase sehingga menimbulkan bahaya banjir.
- Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat
yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Cara Penanganan Limbah
- Sanitary Landfill
Merupakan salah satu metode
pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.Sampah dibuang
disuatu tempat, kemudian dipadatkan dengan traktor.Selanjutnya sampah ditutup
tanah.Pada bagian dasar tempat tersebut dilengkapi sistem saluran yang
berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu
sebelum dibuang ke sungai.Pada sanitary landfill juga dipasang pipa gas
untuk mengalirkan gas hasil aktivitas hasil penguraian sampah.Cara ini sangat
menguntungkan karena menghilangkan polusi udara.
- Pembakaran sampah (incineration)
Sampah padat dibakar didalam
insinerator.Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran.Penurunan volume
sampah padatmencapai 70%.
- Penghancuran (pulverization)
Penghancuran sampah dilakukan di
dalam mobil pengumpulan sampah yang telah dilengkapi dengan alat pelumat
sampah.Sampah langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat
dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
Pemanfaatan Limbah
Salah satu pemanfaatan limbah
anorganik adalah dengan cara proses daur ulang (recycle). Daur ulang
merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar
dapat dipakai kembali. Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui
proses daur ulang misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.
Limbah plastik
Nama plastik mewakili ribuan bahan
yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.Secara garis besar plastik dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yakni plastik yang bersifat thermoplastic
dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan
mudah dan diproses menjadi bentuklain, sedangkan jenis thermoset bila
telah mengeras tidak dapat dilunakan kembali. Plastik yang paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah plastik yang bersifat thermoplastic.
Limbah plastik biasanya digunakan
sebagai pembungkus barang.Plastik juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga
seperti ember, piring, gelas, dan sebagainya.Keunggulan barang-barang yang
terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama.Banyaknya pemanfaatan
plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik.Pada hal untuk hancur secara
alami jika dikuburdalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah kalian
kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya
dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh. Hal ini disebabkan
karena plastik mempunyai sifat-sifat tidak dapat membusuk, tidak terurai secara
alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya
menjadi masalah bagi lingkungan.
Plastik merupakan bahan anorganik
buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi
lingkungan.Limbah plastik sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami.Untuk
menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar
dapat terdegradasi secara sempurna.Oleh karena itu penggunaan bahan plastik
dapat dikatakan tidak bersahabat atau pun konservatif bagi lingkungan apabila
digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.Sedangkan didalam kehidupan
sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik
bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.Pada hal apabila kita
sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali
(reuse) kantung plastik yang kita simpan di rumah.Dengan demikian secara
tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma
setelah digunakan (reduce), atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat
mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).Bayangkan
saja jika kita berbelanja makanan diwarung tiga kali sehari berarti dalam satu
bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik yang sering kali dibuang
begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan
terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan.
Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat
menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun
fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa
kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara
China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila
tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan
pihak supermarket.
Upaya untuk Memanfaatkan Limbah
Plastik
Upaya yang dapat dilakukan adalah
memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama
fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda dan
dengan memanfaatkan kembali barang tersebut (reuse). Misalnya ember
plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan
dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lian seperti sendok plastik,
tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun
deterjen dapat didaur ulang menjadi kerajinan misalnya kantong, dompet, tas
laptop, tas belanja, sandal, atau paying. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan
untuk membuat mainan anak-anak.Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan,
bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.
Di Indonesia umumnya limbah plastik
dari rumah tangga dimanfaatkan dengan cara pemakaian ulang. Sebagai contoh,
wadah cat dan ember yang sudah tidak terpakai bisa digunakan sebagai pot bunga
atau untuk menanam tanaman bonsai, cabe, tomat, dan semacamnya yang
memungkinkan untuk ditanam dalam wadah kecil.Tas kresek juga bisa disimpan
dengan rapi yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan lagi untuk wadah dalam
berbelanja.
Cara diatas mungkin dirasa kurang
memberi manfaat yang signifikan dalam mengurangi produksi plastik, karena
perkembangan teknologi semakin mendorong meningkatnya konsumsi plastik oleh
masyarakat dengan alasan kepraktisan. Lagi pula hanya sedikit orang yang peduli
dengan banyaknya konsumsi plastik per harinya, serta akibat apa yang muncul
dengan banyaknya konsumsi plastik tersebut. Selain itu, pemakaian kembali
sampah plastik juga memungkinkan terjadinya penyalahgunaan.Misalkan saja
plastik yang digunakan untuk produk tertentu memungkinkan dipakai oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memalsukan produk.
Pemakaian kembali sampah plastik
seperti di atas biasanya memang hanya dilakukan oleh rumah tangga. Sedangkan
rumah tangga industri biasanya memanfaatkan kembali sampah plastik dengan cara
daur ulang (recycle). Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu
limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus
dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah
harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk
mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik harus diproses
melalui tahapan sederhana yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan
penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya.Mengurangi terjadinya limbah
rumah tangga maupun industri tidak harus dimulai dari yang besar.Akan tetapi,
memulai dari kita sendiri dengan mulai peduli terhadap lingkungan di sekitar
kita.
Kesimpulan
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidk memiliki nilai
ekonomis. Limbah sebagai hasil dari suatu kegiatan yang dapat merusak
stabilitas ekosistem, mencemari lingkungan serta memberi kehidupan bagi
kuman-kuman penyebab penyakit. Untuk itulah diperlukan pengolahan atau daur ulang
limbah sebagai cara untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan.
Saran
- Pengolahan limbah saat ini perlu perhatian khusus
mengingat semakin banyaknya volume limbah di lingkungan sekitar. Dengan
pengolahan limbah diharapkan lingkungan sekitar bisa tetap alami tidak
tercemar oleh limbah.
- Limbah rumah tangga yang berjenis anorganik diharap
mampu diolah kembali meskipun dengan sederhana. Serta menerapkan
penempatan limbah sesuai jenisnya, apakah limbah organik atau anorganik
agar lebih mudah mendaur ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar