Rabu, 17 Desember 2014

Mesin Kompos Otomatis
Mesin kompos  otomatis Biophoskko ® ARK-1000L dengan dimensi ( tinggi = 180 cm, lebar = 165 cm, panjang = 280 cm) terbuat dari logam, serat fiber resin, peredam, outlet terminal untuk motor 1 fasa atau 3 fasa, terminal outlet untuk listrik kipas (exhaust fan), kran elektrik  2 buah, sensor suhu, panel kontrol, dan peralatan aerasi lainnya. ARK-1000L merupakan solusi tepat dan sempurna untuk memproses berbagai jenis bahan organik menjadi kompos, yakni material yang memiliki sifat seperti halnya tanah atau humus, yang sangat penting guna memulihkan siklus materi dalam ekosistem.

Berbagai jenis bahan organik yang dapat diproses pada mesin ini adalah semua bahan limbah yang berasal dari makhluk hidup seperti sampah rumah tangga ( foodwaste, tinja, urin, sampah halaman) dan limbah pertanian ( sisa tanaman, ranting dan kayu kecil, serbuk gergaji, kayu chip), limbah ternak ( kotoran, sisa pakan, limbah pakan, daging hewan dan ikan) dan bahan organik lainnya  sisa aktivitas manusia. Kategori material organik ( material yang dapat diuraikan kembali ke alam) termasuk sisa-sisa makanan, kertas, residu tulang ikan, kulit buah, potongan sayuran, dan berbagai jenis material sisa aktivitas manusia yang berasal dan terbuat dari makhluk hidup.

Kemampuan mesin kompos tipe ARK-1000L adalah mengurai bahan organik hanya dalam 5 hari menjadi kompos. Proses dekompisisi akan selesai, dan kapasitasnya dapat ditingkatkan lagi dengan cara penambahan sampah maupun bahan organik lainnya setiap saat terdapat ruang dalam tabung karena menyusutnya bahan selama masa penguraian (dekomposisi).

Mengubah sampah organik menjadi sesuatu yang berguna untuk pemeliharaan kesuburan tanah dan sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman di sekitar lingkungan seperti hotel, restoran, lingkungan publik, hutan, perkebunan, dll.
Kompos juga dapat dijual secara komersial untuk petani, pemilik taman, kepada semua orang yang memiliki hobi berkebun, keperluan perkebunan, keperluan hobi dan pemulihan lahan pertambangan maupun pembukaan hutan lainnya.

Sederhana dan mudah untuk menerapkan cara modern dalam pengolahan sampah ini. Siapkan sampah atau aneka jenis material organik 3 m³ ( meter kubik) atau setara berat sekitar 1 ton. Pertama, sampah atau bahan organik harus dipotong-potong kecil ( sekitar 10-15 mm) dengan menggunakan pisau atau mesin perajang atau pencacah. Masukkan langsung ke ARK komposter Rotary Klin. Dalam wadah yang berbeda siapkan 1 kg ( 0, 1% dari berat sampah organik)
aktivator kompos Green Phoskko® ( GP-1),  tambahkan molases atau tetes tebu untuk 9 sendok dan dicampur hingga merata dan simpan selama 2-4 jam. Setelah membuat larutan aktivator, tuangkan Activator Kompos Green Phoskko® ( GP-1) setelah dilarutkan tersebut ke dalam tumpukan material organik dalam komposter.

Pada hari ke 3 sampai 5 proses dekomposisi memperlihatkan gejala panas ( hingga 70 derajat celcius) , ditandai uap muncul, dan terlalu tingginya suhu akan membuat berputarnya aeration tool secara otomatis setiap kali suhu lebih dari 55 derajat celcius. Pada Hari ke-5 - 7 jika suhu dibawah 30 derajat celcius atau telah dianggap sudah dingin, kran pintu bagi pengeluaran pupuk cair akan terbuka secara otomatis. Setelah cairan dari proses aerobik keluar semua, selanjutnya mengeluarkan kompos padat dari dalam rotary kiln ( komposter) . Simpan di tempat sejuk dan tetap tertutup Dalam beberapa hari kemudian ( 7 hari) , bahan kompos akan kering dan gembur. Saring atau ayak untuk memisahkan berbagai jenis ukuran sesuai keperluan.

Alat mesin
Biophoskko® ARK-1000L ini memiliki kemampuan khusus:

1. dapat berjalan secara otomatis bergerak dan memutar berdasar jadwal sesuai keperluan dalam pembuatan kompos, yang dalam hal ini disesuaikan dengan jenis bakteri pengurai misalnya setiap pagi, sore dan malam hari.

2. membuka dan menutup katup kran untuk melepaskan pupuk organik cair pada hari -5 ( dapat diatur kembali berdasarkan permintaan) .
3. Kipas listrik ( exhaust fan) dapat menyala otomatis jika suhu dalam komposter lebih tinggi dari keperluan agar bakteri melakukan dekomposisi bahan organik.



PROPOSAL KERJA SAMA PENGUPASAN DAUR ULANG KERTAS

PengupasanDaurUlang KertasPlastik Pendahuluan TUJUAN PENGEMBANGAN PROYEK Dalam rangka meningkatkan pendapatan maka diperlukan usaha yang bersifat Kreatif, Agresif, Penuh Perhitungan dan Berorientasi Pasar yang selalu dibutuhkan. Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah, baik itu angkatan kerja baru maupun angkatan kerja yang oleh karena kondisi perekonomian Makro terpaksa harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan kerja atau terkena PHK. Dengan demikian tujuan dari pengembangan proyek itu sendiri ada dua yaitu dari Aspek Ekonomi dan dari Aspek Sosial. Aspek Ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan sementara Aspek Sosial adalah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi Pengangguran. STUDI KELAYAKAN PROYEK Kertas yang dilapisi plastik jenis PP disebut juga dengan kertas laminasi atau noblen yang sering dipakai untuk penggunaan pada kemasan sak semen, sak tepung dan sak pupuk. Di Indonesia ada beberapa pabrik semen, pabrik pupuk dan pabrik tepung, yang mana selalu ada limbah sisa hasil produksi pada kemasan produk mereka. Dan sisa hasil produksi ini terbagi menjadi 3 macam jenis yaitu, jenis lembaran, jenis PL dan jenis rol. Limbah jenis kertas laminasi ini kurang begitu diminati pengepul pada umumnya karena masih jadi satunya antara kertas dan plastik. Dan masih sedikitnya pengusaha yang fokus pada usaha pengupasan noblen ini. Untuk itu kami tertarik untuk mewujudkan proyek ini, disamping itu ada begitu banyak pengembangan-pengembangan usaha yang bisa dihasilkan melalui usaha ini. Selain itu tidak ada limbah yang dihasilkan, karena kertas dan plastiknya laku terjual atau bisa diproduksi, sebab daur ulang disini termasuk kategori daur ulang bersih dan nantinya kita bisa menarik tenaga kerja atau mitra usaha yang banyak dari berbagai kalangan masyarakat. Selama hampir setahun ini kami sudah memproduksi usaha ini yang jenis PL, akan tetapi dari pengalaman yang sudah, untuk jenis PL kurang begitu efisien yang disebabkan proses produksi yang lama.
PengupasanDaurUlang KertasPlastik Pendahuluan Dibandingkan dengan jenis yang lembaran, proses produksi lebih efisien dan lebih tinggi harga jual ke pabrik peleburannya. Dengan begitu produksi pabrikpun akan selalu berjalan dengan baik dan teratur. Produksi noblen jenis PL,Pengupasan Daur Ulang KertasPlastik Penjelasan Usaha MESIN PRODUKSI Berikut adalah mesin untuk pengupasan limbah kertas plastik jenis lembaran. Dengan mesin ini menurut riset dan data yang ada mampu berproduksi dalam sehari 1 ton. Dimensi mesin 1,5m x 5m dengan berat 600kg dan total tenaga di mesin adalah 20,75 kw. Mesin ini hanya bisa digunakan untuk memisahkan kertas berbahan kraft/ noblen. Mesin Pemisah Kertas Plastik Lembaran,PengupasanDaurUlang KertasPlastik Penjelasan Usaha PENJELASAN TENTAN PERUSAHAAN - Di usaha ini kita berfokus pada pengupasan noblen yang mana memisahkan antara plastic dan kertas yang kemudian kita jual plastic dan kertasnya ke pabrik-pabrik peleburan. Untuk plastic diterima pabrik peleburan di Surabaya untuk diolah menjadi bahan setengah jadi atau bijih plastic sedangkan untuk kertas diterima pabrik peleburan di Kudus untuk bhan campuran yang diolah menjadi asbes. - Di usaha ini kita akan selalu berhubungan dengan beberapa pabrik-pabrik peleburan yang akan menerima hasil akhir dari produksi kita. Dan beberapa penyedia bahan produksi kita, disini bias langsung dari pabrik penyedia atau dari pereorangan yang memang mereka memiliki noblen / kertas laminasi dari sisa hasil pemakaian produk mereka. - Dengan produksi yang memberlakukan system kerja bergantian atau shift maka disini diwajibkan setiap pegawai bertanggung jawab penuh dengan pekerjaannya yang sudah tertulis dalam bagan kerja Berikut bagan kerjaanya : Head Of Factory KEP. PRODUK I EMPLOYEE I KEP. PRODUK II EMPLOYEE II KEP. PRODUK III EMPLOYEE III MANAGER FINANCE 05
PengupasanDaurUlang KertasPlastik Permodalan PERSIAPAN AWAL Berdasarkan pengalaman dan riset selama setahun lebih maka dengan yakin dan optimis kami akan memulai bisnis pengupasan daur ulang kertas plastik. Sebagai gambaran umum untuk memulai usaha ini dibutuhkan modal sebesar Rp. 100.000.000,- untuk mengcover lahan pabrik, bahan baku, mesin produksi, maintenance dll. PERHITUNGAN AWAL
- Sewa Tempat Usaha : Rp. 10.000.000,-
- mesin produksi kupasan lembaran : Rp. 35.000.000,-
- 1 buah mesin packaging dan timbangan : Rp. 5.000.000,-
- Bahan baku + lain-lain (operasional, listrik, maintenance,dll) : Rp. 50.000.000,
- TOTAL: Rp. 100.000.000,

- ESTIMASI PERHITUNGAN TIAP BULAN

- Kapasitas mesin 500kg/8jam kerja, produksi jalan 2 shift - Penyusutan bahan 5% - Hasil perbandingan olahan plastik 55% dan kertas 45%- Harga jual plastik Rp. 9.000,- dan kertas Rp. 2.500,

- PERHITUNGANNYA SEBAGAI BERIKUT :

 (500 x 2 shift) : 1 ton/ hari x 30 hari kerja : 30 ton/bulan · Penyusutan 5% : Plastik 53% : 15,9 ton Kertas 42% : 12,6 ton · Harga jual Plastik : Rp. 143.100.000,- Kertas : Rp. 31.500.000
TOTAL : Rp. 174.600.000,

-  PengupasanDaurUlang KertasPlastik Aliran Kas 07 Pengeluaran
- Bahan (Rp. 3.900,-/kg x 30 ton) : Rp. 117.000.000,- - Tenaga (8 pegawai) : Rp. 8.000.000,- PROFIT : - Listrik : Rp. 8.600.000,- Rp. 174.600.000 - - Maintenance : Rp. 1.500.000,- Rp. 151.400.000 = - Packaging : Rp. 3.000.000,- Rp. 23.200.000,- /bln - Telpn + speedy : Rp. 300.000,- - Operasional : Rp. 3.000.000,- - Transportasi : Rp. 10.000.000,

- ALIRAN KAS PERUSAHAAN

 Perputaran uang kas perusahaan selama 3 tahun. Pengeluaran dibulan awal : - Pemesanan mesin ( 3 minggu - 1 bulan ) : Rp. 35.000.000,- - Pembelian bahan 10 ton : Rp. 39.000.000,- - Sewa tempat usaha : Rp. 10.000.000,- - Listrik : Rp. 2.000.000,- - Pendukung kerja ( masker, kaos tangan, tabung pemadam, p3k, air minum, dll) : Rp. 3.000.000,- TOTAL : Rp. 89.000.000,- TOTAL : Rp. 151.400.000,-
PengupasanDaurUlang KertasPlastik Aliran Kas Bulan ke dua mulai produksi dan dikirim ke pabrik peleburan bijih plastik di Surabaya untuk plastiknya dan kertasnya dikirim ke pabrik peleburan untuk asbes di Kudus dan di Jakarta setiap minggu sekali. Dengan system pembayaran yang cash maka uang bisa dipakai untuk operasional dan pembelian bahan di bulan berikutnya.Untuk kapasitas pabrik peleburannya sendiri di Surabaya memiliki kapasitas 500ton per bulan.
PERENCANAAN ALIRAN KAS MINGGUAN
Target pengiriman hasil produksi 8 ton/ minggu
- Kertas : Rp. 8.400.000,-
- Plastik : Rp. 38.160.000,
- TOTAL : Rp. 46.560.000,- Rp. 46.560.000,- Rp. 31.200.000,
- Pembelian bahan 8 ton Rp. 15.360.000,-
- Gaji karyawan - Maintenance - Packaging - Transportasi - operasional - Pengeluaran wajib • Listrik • Telpn + speedy • Lain-lain - Profit perusahaan : Rp. 2.000.000,- Rp. 375.000,- Rp. 750.000,- Rp. 2.500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 2.150.000,- Rp. 75.000,- Rp. 100.000,- Rp. 6.660.000,- Rp. 8.700.000,-
 PengupasanDaurUlang KertasPlastik Penanggung Jawab Kerja dan Pabrik WACHID CAHYADI WIBOWO 0823 240 300 10 Jl. Markisa 1A Soropadan RT. 02 RW. 08 Karangasem – Laweyan – Surakarta 09

PengupasanDaurUlang KertasPlastik INVESTOR - Investasi untuk memulai usaha adalah sebesar Rp. 100.000.000,-. - Penandatanganan MOU didepan notaris, bisa dari pihak pertama atau pihak kedua. - Bagi hasil 55 : 45 dari profit usaha ( investor 55% dan owner 45% ). - Pembagian profit mulai bulan ke 2 tanggal 28. - Kerjasama berlangsung selama 3 tahun. - Investasi awal dikembalikan 100% setelah akhir dari perjanjian selesai atau tahun ke 3. - Investor mendapatkan laporan pembukuan setiap bulan.PengupasanDaurUlang KertasPlastik Penutup Dengan pengalaman dan riset yang telah kami kembangkan selama lebih dari setahun ini kami yakin dan optimis mampu menjadi perusahaan inti dalam bisnis ini yang siap berkembang dan bersaing di pasar global. Dengan managemen yang matang dan pengelolaan yang baik kami yakin usaha dibisnis ini akan selalu berkesimnambungan dengan baik, karena di usaha ini memiliki keuntungan dan kelebihan tersendiri, yakni : - Aman Sebab produk yang kita produksi ini tidak ada kadaluarsa dan akan terus selalu tersedia bahannya karena yang kita produksi adalah sisa hasil produksi atau sisa kemasan sebuah produk yang mana dibutuhkan di Indonesia ini yang sedang berkembang. - Pasti Plastik yang kami produksi merupakan bahan yang bisa diolah kembali menjadi bahan setengah jadi yang sangat dibutuhkan pabrik-pabrik pengolahan plastik, disamping itu kami sudah berkerjasama dengan pabrik peleburan plastik di Surabaya yang siap menampung produksi kami berapapun jumlahnya. - Menjanjikan Karena selama ini dan sekarang ini banyak barang dan bahan yang dialihkan atau diganti ke bahan plastik. Apalagi untuk daur ulang kertas selain untuk pembuatan Eggtray dan Asbes bila berhasil dijadikan Furniture yang cantik, elegan dan awet maka akan diminati pasar luar negeri. 11 
PROPOSAL PEMBUATAN TAS PLASTIK DAN PRODUK SERUMPUN

LATAR BELAKANG
Dengan semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi makro Indonesia akhir-akhir ini, maka semakin cepat pula perputaran perdagangan antar individu, kelompok, perusahaan serta yang tidak kalah penting yaitu pasar tradisional. Dan gejala tersebut tentunya harus diimbangi pula dengan perbaikan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun alam serta pendukungnya.
Apabila mencermati dan memperhatikan keadaan tersebut di atas, sebenarnya di dalam perubahan tersebut terdapat kesempatan bagi kita untuk berbuat sesuatu yang dapat membantu mempercepat perputaran roda ekonomi tersebut. Kesempatan di sini dapat kita terjemahkan sebagai hal yang mendasari penulis untuk berbuat sesuatu yang dapat bermanfaat baik pribadi, orang lain maupun sekelompok masyarakat baik langsung maupun tidak langsung. Adapun salah satu hal yang dapat kita perbuat dalam hal ini adalah menciptakan/ membuat salah satu sarana pendukung dalam dunia perdagangan. Salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam dunia perdangangan tersebut yaitu Tas plastik/plastik pembungkus atau dalam bahasa sehari-hari lebih dikenal dengan nama Tas kresek, di mana permintaan barang tersebut akhir-akhir ini cukup tinggi sehingga beberapa distributor kewalahan memenuhi permintaan tersebut. Dan selain itu dapat untuk memberdayakan sampah plastik yang berada di daerah lingkungan tersebut
Atas dasar itulah maka penulis memberanikan diri untuk mencoba menggandeng pihak lain untuk bekerja sama dalam pembuatan tas plastik tersebut. Dan dalam pembuatan tas plastik tersebut tidak tertutup kemungkinan juga dibuat atau diproduksi barang-barang serumpun guna efisiensi mesin.
PASAR                                                                                       

Berbicara tentang Tas plastik/Tas kresek, tentunya kita tidak dapat terlepas dari kegiatan dunia perdagangan secara luas. Karena dalam dunia perdagangan baik yang bersifat tradisionil maupun modern, sekarang ini peran Pembungkus/Packing serta tas penjinjing sudah didominasi oleh barang yang berbahan plastik. Sedemikian tingginya permintaan akan barang-barang tersebut, maka suplai dari distributor ke tingkat pengecer di pasar-pasar kadang tersendat. Sehingga untuk saat ini dan akan datang pembuatan.produksi tas plastik akan semakin cerah, apalagi dengan cukup tersedianya bahan-bahan baku yang relatif mudah didapat. Adapun pasar yang masih terbuka lebar itu antara lain di Jawa Tengah misalnya Semarang, Jogja, Solo. Untuk sementara target pasar yang akan kita perkirakan adalah 3,8 ton / hari yang meliputi 3 Distributor dan 5 Sub Distributor yang meliputi daerah Jawa Tengah. Target tersebut kita sesuaikan dengan kapasitas produksi dari mesin yang akan kita buat, tetapi pada masa yang akan datang tentunya akan lebih kita tingkatkan.

ALAT PRODUKSI
Alat-alat produksi dan penunjangnya meliputi :
Lahan / Tempat
Mesin – mesin produksi
Sarana distribusi / Transportasi
Bahan baku
Sumber Daya Manusia / SDM

LAHAN / TEMPAT
Tempat / lokasi yang akan digunakan untuk produksi yaitu di daerah sekitar wilayah Klaten ,Jawa Tengah. Dipilih lokasi tersebut dikarenakan beberapa faktor antara lain : SDM masih relatif banyak dan murah, dekat dengan sumber bahan baku, akses jalur distribusi cukup baik, harga sewa lahan cukup murah, sehingga efisiensi dapat kita jaga untuk kedepannya. Adapun lahan yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah 1000 (seribu) M2.

MESIN - MESIN PRODUKSI
Mesin – mesin produksi yang akan dipergunakan dalam kegiatan produksi meliputi :

2 (dua) Unit mesin Peniup / Blowing Machine Kapasitas 2000 kg / 24 jam.
2 (dua) Unit mesin Potong / Cutting Machine Kapasitas 2000 kg / 24 jam.
1 (satu) Unit mesin Pon / Pembuat Lubang.
1 (satu) Unit Mixer.
2 (dua) Unit mesin Pengering / Hopper Dryer.
1 (satu) Unit Compressor 25 HP.
1 (satu) Unit mesin Cruser / Recycle Machine Kapasitas 4500 kg / 24 jam.
1 (satu) Unit mesin pellet Kapasitas 2500 kg / 24 jam

SARANA DISTRIBUSI
Untuk menunjang kelancaran distribusi produk sebanyak 3,8 ton /hari, diperlukan dibutuhkan 1 (satu) Unit Truk / Box sedang (Engkel).

BAHAN BAKU
Ada bermacam henis bahan baku yang beredar di pasar, antara lain :
PE
SE
PET
HDPE
Limbah Plastik / Bahan Daur Ulang
Dalam produksi Tas Plastik ini, Bahan yang akan digunakan yaitu berjenis HDPE.
Akan tetapi dalam kegiatan produksi ini kita mengolah sendiri dari bahan mentah yang antara lain dari bahan-bahan plastik bekas.
Dengan begitu tidak akan ketergantungan bahan baku dari pihak lain, dan dalam soal harga pun dapat ditekan, sehingga dalam kegiatan produksi ini benar-benar Efisiensi yang akan kita terapkan.
SDM
Dalam proses / kegiatan produksi SDM yang dibutuhkan antara lain :
1 (satu) Orang Kepala / Manager
1 (satu) Orang Kepala Mekanik
2 (dua) Orang Staff (Administrasi dan Pemasaran)
3 (tiga) Orang Operator Mesin
3 (tiga) Orang Pembantu / Kenek
6 (enam) Orang Tenaga Packing
1 (satu) Orang Driver / Pengemudi
2 (dua) Orang Cleaner
3 (tiga) Orang bagian Security / Keamanan

PRODUK SERUMPUN
Di dalam kegiatan produksi ini ada beberapa jenis produk yang juga dapat diproduksi dengan menggunakan mesin yang sama.
Barang-barang yang dapat dibuat itu antara lain :
Tas Plastik / Tas Kresek dengan berbagai ukuran
Kantong Plastik / Kantong Gula dengan berbagai ukuran
Polly Bag (untuk keperluan pembibitan tanaman)
Kantong sampah untuk keperluan Hotel, Kantor, Apartemen, dll

BIAYA PRODUKSI, PENDAPATAN & BEP INVESTASI AWAL :
Biaya Instal mesin Rp 100.000.000
Sewa lahan 1000 M2 – 10 tahun Rp 15.000.000/th Rp 150.000.000
Stock bahan baku 7 hari pertama :
Sebanyak 3,8 ton X 7 = 26,6 ton bahan jadi Rp 10.000/kg Rp 266.000.000
Sebanyak 4 ton X 7 = 28 ton limbah Rp 6.000/kg Rp 168.000.000
Bangunan Rp 150.000.000
Truk Box Engkel 1 Unit Rp 75.000.000
Mobil Operasional 1 Unit Rp 75.000.000
Motor Operasional 1 Unit Rp 12.500.000
Peralatan Kantor : furniture, computer, AC, atk, dll Rp 15.000.000
Mesin-mesin :
Mesin Peniup / Blow 2 (dua) Unit Rp 300.000.000 Rp 600.000.000
Mesin Potong / Cutting 2 (dua) Unit Rp 180.000.000 Rp 360.000.000
Mesin Pon / Pelubang 1 (satu) Unit Rp 15.000.000
Mixer 1 (satu) Unit Rp 10.000.000
Mesin Pengering /Dryer 2 (dua) Unit Rp 30.000.000 Rp 60.000.000
Compressor 25 HP 1 (satu) Unit Rp 20.000.000
Mesin Cruser / Recycle 1 (satu) Unit Rp 300.000.000
Mesin Resin / Recycle 1 (satu) Unit Rp 500.000.000
Deposit Cadangan Rp 100.000.000
Sub Total Rp2.841.500.000

BIAYA OPERASIONAL
Listrik / bulan Rp 25.000.000
Telpon / bulan Rp 2.500.000
BBM Rp 10.000.000
Lain-lain (Parkir / Tol) Rp 1.000.000
ATK Rp 300.000
Aqua / air minum Rp 300.000
Koordinasi : RT/RW/LURAH/CAMAT/POLISI Rp 3.000.000
Sub Total Rp 42.100.000
GAJI KARYAWAN PER BULAN
Kepala Pabrik / Manager Rp 5.000.000
Kepala Produksi / Mekanik 2 x Rp 2.500.000 Rp 5.000.000
Staff administrasi / Pemasaran 2 x Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Operator 3 x Rp 700.000 Rp 2.100.000
Pembantu / Kenek 3 x Rp 500.000 Rp 1.500.000
Bagian Packing 6 x Rp 525.000 Rp 3.150.000
Pengemudi 1 x Rp 700.000 Rp 700.000
Satpam/Keamanan 3 x Rp 700.000 Rp 2.100.000
Cleaner 2 x Rp 400.000 Rp 800.000
Sub Total Rp 23.350.000
Jadi total investasi awal adalah : Rp 2.906.950.000
(DUA MILYAR SEMBILAN RATUS ENAM JUTA SEMBILAN RATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH )

PENDAPATAN
Kapasitas Produksi Resin (Pelet): 2500kg / hari 20 jam
Kapasitas Produksi Plastik Kresek: 2000kg / hari 20 jam
Jumlah hari kerja 25 hari kerja / bulan
Harga Jual Produk Plastik Kresek Rp 15.000 / kg
Harga Jual Produk Resin (Pelet) Rp 10.000 / kg
Pendapatan Produk Resin (Pelet):
Bahan Baku limbah Rp 6.000 /kg x 2500 kg = Rp 15.000.000
Harga setelah proses biji Rp 10.000 /kg x 2500 kg = Rp 25.000.000
Keuntungan Bahan = Rp 10.000.000
Pendapatan Plastik Kresek:
Bahan Baku Rp 10.000 /kg x 2000 kg = Rp 20.000.000
Harga setelah proses Rp 15.000 /kg x 2000 kg = Rp 30.000.000
Keuntungan Bahan = Rp 10.000.000
Total Keuntungan Per Hari = Rp10.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 20.000.000
Total Keuntungan Per Bulan = 25 hari x Rp 20.000.000 = Rp 500.000.000
Dikurangi Waste produksi 10% perbulan=Rp 50.000.000 = Rp 50.000.000
Dikurangi biaya Operasional per bulan = Rp 42.100.000 = Rp 42.100.000
Dikurangi biaya gaji pegawai per bulan = Rp 23.350.000 = Rp 23.350.000+
= Rp 115.450.000
Pendapatan bersih perbulan = Rp 500.000.000– Rp 115.450.000 = Rp 384.550.000
Pendapatan per tahun = Rp 384.550.000 x 12 bulan = Rp4.614.600.000
Melihat proyeksi usaha tersebut di atas, maka penulis berkeyakinan bahwa Modal Usaha akan kembali pada perhitungan bulan ke 8 atau selambat-lambatnya pada bulan ke 10.
SHARING KEUNTUNGAN
Kami sebagai pelaksana Operasional usaha tersebut menghendaki pembagian keuntungannya adalah 50% banding 50%.
Jadi 50% Keuntungan bersih untuk Pemilik Modal
50% Keuntungan bersih untuk Pelaksana Usaha dan Tim


KESIMPULAN

Bahwa melihat masa depan permintaan akan Kantong Plastik / Tas Plastik tersebut yang terus meningkat, maka penulis berkesimpulan bahwa usaha tersebut sangat cerah di masa datang dan sangat menguntungkan bagi pemilik modal yang akan berinvestasi pada bidang usaha ini.           

Minggu, 23 November 2014


Setiap harinya, oli/minyak pelumas bekas dihasilkan dari berbagai macam kegiatan antara lain perbengkelan, mesin/alat berat dan kegiatan industri lainnya. Bagi orang awam mungkin bertanya-tanya dikemanakan oli bekas itu? Melihat banyaknya bengkel, yang ada di Provinsi DIY saja bisa terbayangkan berapa jumlah limbah oli bekas yang dihasilkan, belum termasuk oli bekas dari mesin- mesin proses produksi. Sesuai dengan Tabel 1 Lampiran I Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999, pelumas bekas termasuk Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari sumber yang tidak spesifik.Penampungan limbah oli menyisakan efek negatif karena sudah merusak air tanah. Limbah oli bekas  masuk kategori bahan berbahaya beracyn (B3).
"Penampungan oli bekas boleh saja, hanya saja harus ada izin dan analisi dampak lingkungan (AMDAL). Sesuai amdal, tempat penampungan limbah semestinya dilakukan pembetonan untuk lantai, dan pagar beton yang tinggi. Pembetonan lantai agar tumpahan oli tak langsung meresap ke dalam tanah yang berakibat merusak air.
Pengelolaan oli/minyak pelumas bekas tidak bisa dilakukan dengan sembarangan karena sudah jelas disebutkan oli termasuk limbah Bahan Berbahaya Beracun yang tentu saja berbahaya bila terpapar pada makhluk hidup.  Disebutkan dalam Pasal 1 PP Nomor 18 Tahun 1999 bahwa pengelolaan limbah B3, termasuk di dalamnya minyak pelumas bekas adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3.  Reduksi limbah B3 merupakan suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi jumlah dan mengurangi sifat bahaya dan racun limbah B3 sebelum dihasilkan dari suatu kegiatan. Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan atau pengumpul dan atau pemanfaat dan atau pengolah dan atau penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara.Pengumpulan limbah B3 adalah kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat dan atau pengolah dan atau penimbun limbah B3.Pengangkutan limbah B3 adalah suatu kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil dan atau ke pengumpul, dan atau dari pemanfaat dan/atau dari pengolah ke pengumpul dan atau ke pemanfaat dan atau ke pengolah dan atau ke penimbun limbah B3. Pemanfaat limbah B3 adalah suatu kegiatan perolehan kembali (recovery) dan atau penggunaan kembali (reuse) dan atau daur ulang (recycle) yang bertujuan untuk mengubah limbah B3 menjadi suatu produk uang dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pengolahan limbah B3 adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan atau mengurangi sifat bahaya dan sifat racun. Penimbunan limbah B3 adalah suatu kegiatan menempatkan limbah B3 pada suatu fasilitas penimbunan dengan maksud tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Di samping itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009, tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, bahwa pengelolaan limbah B3 yang meliputi pengangkutan, penyimpanan sementara, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan wajib dilengkapi dengan izin.
Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal No. 255 Tahun 1996. Pada pasal 3 disebutkan persyaratan bangunan bagi pengumpul minyak pelumas bekas :
Memiliki fasilitas untuk penanggulangan terjadinya kebakaran dan peralatan komunikasi.
Konstruksi bangunan disesuaikan dengan karakteristik pelumas bekas.
Lokasi tempat pengumpulan bebas banjir.
Sedangkan persyaratan bangunan pengumpulan:
Lantai harus dibuat kedap terhadap minyak pelumas bekas, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak.
Konstruksi lantai dibuat melandai turun ke arah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%.
Bangunan harus dibuat khusus untuk fasilitas pengumpulan minyak pelumas bekas.
Rancang bangun untuk penyimpanan/pengumpulan dibuat beratap yang dapat mencegah terjadinya tampias air hujan ke dalam tempat penyimpanan atau pengumpulan
Bangunan dapat diberi dinding atau tanpa dinding dan apabila bangunan diberi dinding bahan bangunan dinding dibuat dari bahan yang mudah didobrak.


Gambar 1. Perusahaan Pengumpul Oli Bekas di Kasihan, Bantul, sedang proses izin ke KNLH
Pada kenyataannya, pengelolaan oli bekas belum bisa sesuai dengan PP No 18 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009. Saat ini sudah banyak pengepul/pengumpul oli bekas yang mengumpulkan oli/pelumas bekas dari bengkel-bengkel dan kegiatan industri kecil, namun sebagian besar belum memiliki izin baik izin pengumpulan maupun izin pengangkutan. Kebanyakan pengepul oli ini akan mengirimkan oli yang mereka kumpulkan ke pihak ketiga. Seandainya pihak ketiga ini akan mengolah/memanfaatkan oli bekas tersebut, maka pihak ketiga tersebut harus memiliki izin pemanfaatan.
Berdasarkan PP 38/2007, kewenangan untuk perijinan dan pengendalian oli bekas mulai dari pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan dan pengolahan sepenuhnya berada pada Kementerian Negara Lingkungan Hidup.  Hal ini berarti  pengumpul oli/minyak pelumas bekas di seluruh Indonesia harus mengurus perizinannya di pusat. Kenyataan di lapangan menunjukkan pengumpul oli bekas skala kecil menyatakan keberatan dan kesulitan jika harus mengurus perizinan di Jakarta karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Akhirnya  pengumpul oli skala kecil ini memilih tidak usah memiliki izin yang penting kegiatan mereka bisa  tetap berjalan.
Seiring dengan menjamurnya bengkel kendaraan terutama di Provinsi DIY, diperlukan tindakan segera untuk mengantisipasi pencemaran lingkungan akibat oli/minyak pelumas bekas. Limbah oli bekas seharusnya ditampung dalam Tempat Penampungan Sementara  limbah B3 (TPS Limbah B3) sebelum diambil oleh pihak ketiga (pengumpul oli bekas yang berizin). Diharapkan pihak bengkel/penghasil oli bekas juga memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan sehingga ada kesadaran untuk melakukan pengelolaan limbah B3 tersebut. Dan tentunya pihak pemerintah daerah dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup  harus mendukung dengan program yang sesuai, misalnya pendampingan/bimbingan teknis pengelolaan limbah oli bekas kepada bengkel-bengkel, bisa dimulai dari bengkel skala besar, baru kemudian dilanjutkan bengkel skala menengah dan skala kecil.


Gambar 2. Tempat sampah di salah satu bengkel mobil besar di DIY sudah dipisahkan menurut jenis sampahnya. Ember berwarna merah khusus untuk limbah B3.

(Gambar2 dokumentasi Subbid Dalcem Air, Tanah dan B3, Tahun 2011)

Terima Kasih Sumber :
www.google.com
http://blh.jogjaprov.go.id/2012/07/pengelolaan-oliminyak-pelumas-bekas/

http://ilhamnurfajar13.blogspot.com/

Sabtu, 15 November 2014

Alat Pengolah Air Limbah Rumah Tangga Semi Komunal "Kombinasi Biofilter Anaerob dan Aerob"
Masalah pencemaran lingkungan di kota besar, khususnya di Jakarta telah menunjukkan gejala yang cukup serius, terutama masalah pencemaran air. Penyebab dari pencemaran tersebut tidak hanya berasal dari buangan industri atau pabrik-pabrik yang membuang begitu saja air limbahnya tanpa pengolahan lebih dahulu ke sungai atau ke laut, tetapi juga yang tidak kalah memegang andil baik secara sengaja atau tidak adalah masyarakat Jakarta itu sendiri, yakni akibat air buangan rumah tangga yang jumlahnya makin hari makin besar sesuai dengan perkembangan penduduk maupun perkembangan kota Jakarta. Ditambah lagi rendahnya kesadaran sebagian masyarakat yang langsung membuang kotoran/tinja maupun sampah ke dalam sungai, menyebabkan proses pencemaran sungai-sungai yang ada di Jakarta bertambah cepat.

            Dengan semakin besarnya laju perkembangan penduduk dan industrialisasi di Jakarta, telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Padatnya pemukiman dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk serta buangan industri yang langsung dibuang ke badan air tanpa proses pengolahan telah menyebabkan pencemaran sungai-sungai yang ada di Jakarta, dan air tanah dangkal di sebagian besar daerah di wilayah DKI Jakarta. Bahkan kualitas air di perairan teluk Jakartapun sudah menjadi semakin buruk.

            Air limbah kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yaitu air limbah industri dan air limbah domistik yakni yang berasal dari buangan rumah tangga dan yang ke tiga yakni air limbah dari perkantoran dan pertokoan (derah kemersial). Saat ini selain pencemaran akibat limbah industri, pencemaran akibat limbah domistikpun telah menunjukkan tingkat yang cukup serius.

            Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim JICA (1990), jumlah unit air limbah dari buangan rumah tangga di jakarta rata-rata per orang per hari adalah 118 liter, dengan konsentrasi BOD rata-rata 236 mg/lt dan pada tahun 2010 nanti diperkirakan akan meningkat menjadi 147 liter dengan konsetrasi BOD rata-rata 224 mg/lt. Sedangkan Jumlah air limbah secara keseluruhan 1.316.113 M3/hari yakni untuk air buangan domistik 1.038.205 M3/hari, buangan perkantoran dan daerah komersial 448.933 M3/hari, dan buangan industri 105.437 M3/hari.

            Dari studi tersebut juga diketahui bahwa untuk wilayah Jakarta, dilihat dari segi jumlah, air limbah domistik (rumah tangga) memberikan kontribusi terhadap pencemaran air sekitar 75 %, air limbah perkantoran dan daerah komersial 15 %, dan air limbah industri hanya sekitar 10 %. Sedangkan dilihat dari beban polutan organiknya, air limbah rumah tangga sekitar 70 %, air limbah perkantoran 14 %, dan air limbah industri memberikan kontribusi 16 %. Dengan demikian air limbah rumah tangga dan air limbah perkantoran adalah penyumbang yang terbesar terhadap pencemaran air di wilayah DKI Jakarta.

            Di lain pihak fasilitas pengolahan limbah rumah tangga secara terpusat yang ada masih sangat minim sekali yakni hanya melayani 3 % dari seluruh wilayah Jakarta. Sebagai akibatnya, banyak sungai atau badan air di wilayah DKI Jakarta yang tercemar berat oleh air limbah rumah tangga, air limbah perkantoran maupun air limbah yang berasal dari daerah komersial.

            Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah pencemaran oleh air limbah rumah tangga adalah dengan cara mengolah air limbah rumah tangga tersebut secara individal (on Site Treatment) sebelum dibuang ke saluran umum. Makalah ini membahas tentang hasil rancang banngun dan pengujian pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem " Kombinasi Biofilter anaerob-Aerob", untuk menghilangkan polutan organik yang ada di dalam air limbah.
1.2. Tujuan Dan Sasaran
            Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji cara pengolahan air limbah rumah tangga individual (On Site Treatment) atau semi komunal dengan sistem "Kombinasi Biofilter Anaerob dan Aerob". Sedangkan sasarannya adalah membuat prototipe alat pengolahan air limbah rumah tangga skala rumah tangga yang kompak (dalam bentuk paket), yang dapat dipakai untuk daerah yang padat penduduk maupun daerah yang muka air tanahnya tinggi misalnya daerah rawa atau pantai, serta mengkaji efisiensi pengolahannya, serta menyebar luaskan teknologi tersebut kepada masyarakat.
1.3. Manfaat
            Teknologi pengolahan air dengan sistem biofilter anaerob-aerob tersebut dapat digunakan untuk mengolah air limbah rumah tangga atau buangan organik. Aplikasi teknologi tersebut antara lain : untuk perumahan kumuh, pengolahan air limbah septik tank komunal atau MCK, untuk pengolahan air limbah asrama dan lain-lain.
BAHAN DAN PERALATAN

2.1. Bahan Utama
            Unit reaktor dapat dibuat dari bahan fiberglas atau dari bahan beton cor, tergantung dari situasi, kondisi, harga serta kemudahan instalisi/pemasangannya. Untuk percontohan ini unit reaktor dibuat dari bahan fiberglas.
           



Gambar 1 Unit Reaktor

            Bentuk reaktor alat pengolahan air limbah rumah tangga yang terbuat dari bahan fiberglas Medium biofilter yang digunakan untuk melekatkan mikroorganisme dapat menggunakan batu pecah (gravel) atau batu apung ukuran 3-5 cm, atau dari bahan plastik/PVC bentuk sarang tawon atau media lain yang sesuai.


Gambar 3 Media dari bahan batu pecah


Gambar 4 Media Palstik tipe sarng tawon

2.2. Rancang Bangun Bentuk Dan Prototipe Alat
            Prototipe alat ini dibuat dari bahan fiber glas (FRP) dan dibuat dalam bentuk yang kompak dan langsung dapat dipasang dengan ukuran panjang 310 cm, lebar 100 cm dan tinggi 190 cm. Ruangan di dalam alat tersebut dibagi menjadi beberapa zona yakni rungan pengendapan awal, zona biofilter anaerob, zona biofilter aerob dan rungan pengendapan akhir. Media yang digunakan untuk biofilter adalah batu pecah dengan ukuran 1-2 cm.
            Selain itu, air limbah yang ada di dalam ruangan pengendapan akhir sebagian disirkulasi ke zona aerob dengan menggunakan pompa sirkulasi. Gambar penampang alat ditunjukkan seperti pada gambar 5 dan 6.
2.3. Kapasitas Alat
            Prototipe alat ini dirancang untuk dapat mengolah air limbah sebesar 3 m3/hari, atau untuk melayani sekitar 20-25 orang.
2.4. Waktu Tinggal (Retention Time)

a. Ruang Pengendapan Awal
Debit Air Limbah (Q) = 3 m3/hari = 125 lt/jam = 0,125 m3/jam
Volume Efektif = 1,6 m x 1,0 m x 0,6 m = 0,96 M3
Waktu Tinggal di dalam ruang pengendapan awal (T1) = 0,96 m3/0,125 m3/jam
T1 = 7,68 jam
b. Zona Biofilter Anaerob
Volume Total Ruang efektif = 1,6 m x 1,0 m x 1,2 m = 1,92 m3
Volume Total Unggun Medium = 2 x [1,2 m x 1 m x 0,6 m] = 1,44 m3
Porositas Mediun = 0,45
Volume Medium tanpa rongga = 0,55 x 1,44 m3 = 0,79 m3
Total Volume Rongga dalam Medium = 0,45 x 1,44 m3 = 0,65 m3
Volume Air Limbah Efektif di dalam zona Anareob = 1,92 m3 - 0,79 m3 = 1,13 m3
Waktu Tinggal di dalam Zona Anaerob (T2) = 1,13 m3/0,125 m3/jam = 9,04 jam
Waktu Kontak di dalam medium zona Anaerob = 0,65 m3/0,125 m3/jam = 0,52 jam
c. Zona Aerob
Volume Efektif = 1,5 m x 1 m x 0,7 m = 1,05 m3
Volume Unggun Medium = 1,1 m x 0,6 m x 1 m = 0,66 m3
Porositas Medium = 0,45
Volume Rongga = 0,45 x 0,66 m3 = 0,3 m3
Volume Medium Tanpa Rongga = 0,66 m3- 0,3 m3 = 0,36 m3
Waktu Tinggal Total di dalam zona aerob (T3) = [1,05 - 0,36] m3/0,125 m3 = 5,52 jam
Waktu Kontak di dalam medium zona aerob = 0,3 m3/0,125 m3/jam = 2,4 jam
d. Ruangan Pengendapan Akhir
Volume Efektif = 1,5 m x 0,6 m x 1 m = 0,9 m3
Waktu Tinggal (T4) = 0,9 m3/0,125 m3/jam = 7,2 jam
Waktu Tinggal Total = [7,68 + 9,04 + 5,52 + 7,2 ] jam = 29,44 jam
2.5. Bak Kontaktor Khlorine
            Unit prototipe alat pengolahan air limbah rumah tangga tersebut dapat dilengkapi dengan bak khlorinasi (bak kontaktor) yang berfungsi untuk mengkontakan khlorine dengan air hasil pengolahan. Air limbah yang telah diolah sebelum dibuang ke saluran umum dikontakkan dengan khlorine agar mikroorganisme patogen yang ada di dalam air dapat dimatikan. Senyawa khlor yang digunakan adalah kaporit dalam bentuk tablet.
            Penampang bak kontaktor adalah seperti pada gambar 7. Bak kontaktor ini dipasang atau disambungkan pada pipa pengeluaran air olahan.


Gambar 5 Penampang Melintang



Keterangan : gambar tidak menurut skala
Gambar 6 : Rancangan prototipe alat pengolahan air limbah domistik
dengan sistem biofilter anaerob-aerob.

III. TAHAPAN DAN CARA PEMBUATAN

3.1. Karakteristik Air Limbah Domistik
            Air limbah domistik adalah air limbah yang berasal dari rumah tangga, hotel, rumah sakit, losmen, apartemen, pasar, perkantoran , sekolah, fasilitas sosial serta daerah komersial, yang umumnya mengandung senyawa polutan oraganik yang cukup tinggi. Salah satu contoh karakteristik air limbah domistik dapat dilihat pada Tabel 1. Dari tabel tersebut, terlihat bahwa konsentrasi parameter senyawa pencemar sangat bervariasi tergantung pada jenis sumber air limbahnya.

Tabel 1 : Karakteristik air limbah rumah tangga di daerah Jakarta.
NO
PARAMETER
KONSENTRASI
1
BOD - mg/l
27,61 - 190,59
2
COD - mg/l
138,68 - 591,24
3
Angka Permanganat (KMnO4) - mg/l
64,6 - 256,49
4
Ammoniak (NH3) mg/l
12,5 - 63,62
5
Nitrit (NO2-) - mg/l
0,017 - 0,031
6
Nitrat (NO3-) - mg/l
3,27 - 27,64
7
Khlorida (Cl-) - mg/l
32,52 - 57,94
8
Sulfat (SO4-) - mg/l
65,04 - 144,99
9
pH
6,06 - 6,99
10
Zat padat tersuspensi (SS) mg/l
17 - 239,5
11
Deterjen (MBAS) - mg/l
0,18 - 29,99
12
Minyak/lemak - mg/l
0,8 - 12,7
13
Cadmium (Cd) - mg/l
nil
14
Timbal (Pb)
nil - 0,01
15
Tembaga (Cu) - mg/l
nil
16
Besi (Fe) - mg/l
0,29 - 1,15
17
Warna - (Skala Pt-Co)
40 - 500
18
Phenol - mg/l
0,11 - 1,84

Sumber : Disesuaikan dari PD PAL JAYA 1995.
3.2. Proses Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem "Kombinasi Biofilter Anaerob-Aerob"
            Proses pengolahan air limbah rumah tangga dengan biofilter anaerob-aerob ini merupakan pengembangan dari proses proses biofilter anaerob dengan proses aerasi kontak Pengolahan air limbah dengan proses biofilter anaerob-aerob terdiri dari beberapa bagian yakni bak pengendap awal, biofilter anaerob (anoxic), biofilter aerob, bak pengendap akhir, dan jika perlu dilengkapi dengan bak kontaktor khlor.
            Air limbah yang berasal dari rumah tangga dialirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah daun, kertas, plastik dll. Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
            Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari atas ke dan bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik atau kerikil/batu split. Jumlah bak kontaktor anaerob ini bisa dibuat lebih dari satu sesuai dengan kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah.
            Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap.
            Air limpasan dari bak kontaktor (biofilter) anaerob dialirkan ke bak kontaktor (biofilter) aerob. Di dalam bak kontaktor aerob ini diisi dengan media kerikil, atau dapat juga dari bahan pasltik (polyethylene), batu apung atau bahan serat, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media.
            Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses ini sering di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).
            Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme patogen.
            Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), juga dapat menurunkan konsentrasi ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya. Skema proses pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem biofilter anaerob-aerob dapat dilihat pada Gambar 10.
Peoses Biofilter "Anaerob-Aerob" ini mempunyai beberapa keuntungan yakni :
            Adanya air buangan yang melalui media kerikil yang terdapat pada biofilter mengakibatkan timbulnya lapisan lendir yang menyelimuti kerikil atau yang disebut juga biological film. Air limbah yang masih mengandung zat organik yang belum teruraikan pada bak pengendap bila melalui lapisan lendir ini akan mengalami proses penguraian secara biologis.
            Efisiensi biofilter tergantung dari luas kontak antara air limbah dengan mikro-organisme yang menempel pada permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya maka efisiensi penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain menghilangkan atau mengurangi konsentrasi BOD dan COD, cara ini dapat juga mengurangi konsentrasi padatan tersuspensi atau suspended solids (SS), deterjen (MBAS), ammonium dan posphor.


            Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media ini. Sebagai akibatnya, air limbah yang mengandung suspended solids dan bakteri E.coli setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni penyaringan dengan sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter anaerob-aerob ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta sedikit membutuhkan energi. Poses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah rumah tangga dengan kapasitas yang tidak terlalu besar.
            Dengan kombinasi proses "Anaerob-Aerob", efisiensi penghilangan senyawa phospor menjadi lebih besar bila dibandingankan dengan proses anaerob atau proses aerob saja. Selama berada pada kondisi anaerob, senyawa phospor anorganik yang ada dalam sel-sel mikrooragnisme akan keluar sebagi akibat hidrolosa senyawa phospor, sedangkan energi yang dihasilkan digunakan untuk menyerap BOD (senyawa organik) yang ada di dalam air limbah. Efisiensi penghilangan BOD akan berjalan baik apabila perbandingan antara BOD dan phospor (P) lebih besar 10. (Metcalf and Eddy, 1991).
            Selama berada pada kondisi aerob, senyawa phospor terlarut akan diserap oleh bakteria atau mikroorganisme dan akan disintesa menjadi polyphospat dengan menggunakan energi yang dihasilkan oleh proses oksidasi senywa organik (BOD). Dengan demikian dengan kombinasi proses anaerob-aerob dapat menghilangkan BOD maupun phospor dengan baik. Proses ini dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban organik yang cukup besar.
Keunggulan Proses Biofilter "Anaerob-Aerob"
Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah dengan biofilter anaerb-aerob antara lain yakni :
Pengelolaannya sangat mudah.
Biaya operasinya rendah.
Dibandingkan dengan proses lumpur aktif, Lumpur yang dihasilkan relatif sedikit.
Dapat menurunkan konsentrasi senyawa nitrogen atau phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi.
Suplai udara untuk aerasi relatif kecil.
Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar.
Dapat menghilangan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.
Tahan terhadap perubahan beban pengolahan atau beban hidrolik secara mendadak

4.4. Kesimpulan
Dari hasil uji coba prototipe alat pengolah air limbah rumah tangga "Kombinasi Biofilter Anaerob-Aerob" tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
Dengan waktu tinggal antara 1- 3 hari didapatkan efisisensi pengolahan yang cukup tinggi yakni BOD 84,7 - 91 %, COD 79,6 - 95,3 %, SS 94,1 - 95 %, Ammonia (NH4-N) 89,3 - 89,8 %, Deterjen (MBAS) 83 - 87 % dan Phospat (PO4) 44,4 - 47,3 %.
Efisiensi pengolahan khususnya penghilangan senyawa organik (BOD, COD) dan SS cukup stabil meskipun debit dan konsentrasi polutan dalam air limbah sangat berfluktuasi.
Unit alat pengolah air limbah rumah tangga dengan sistem kombinasi biofilter anaerob-aerob ini dapat dibuat dengan skala kecil ataupun skala besar sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pengolahan air limbah rumah tangga dengan kapasitas 20 -25 orang (2-3 M3 per hari) memerlukan energi listrik sekitar 65 watt.



Bentuk reaktor alat pengolah air limbah rumah tangga (dari bahan fiberglas)