A.
Latar
Belakang
Pertumbuhan ekonomi dan
pertambahan penduduk yang terus meningkat seiring peluang usaha yang semakin
ketat serta untuk mendapat modal usaha sulit di Indonesia menyebabkan
pertambahan konsumsi energi di segala sektor kehidupan seperti transportasi,
listrik, dan industry meningkat. Sehingga secara langsung menimbulkan permasalahan
sampah kota, yaitu sampah organik atau sampah anorganik yang pada khususnya
dihasilkan pasar-pasar tradisional.
Misalnya saja Pasar Banjarsari yang
terdapat di Kabupaten Ciamis, di pasar ini banyak kita jumpai berbagai macam
sampah organik seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.Sampah-sampah
tersebut hanya dibuang dan dibiarkan begitu saja di tempat pembuangan sampah
tanpa ada pemisahan antara sampah kering dan sampah padat. Tentunya
lama-kelamaan hal tersebut akan menjadikan tempat sampah tersebut menjadi
sarang berbagai hewan dan akan menimbulkan bau yang kurang sedap. Maka dari
itu, sekarang kita mulai berfikir bagaimana cara kita untuk mengurangi tumpukan
sampah organic tersebut untuk kita olah.
Di sini kami telah menyiapkan progam
untuk mengolah sampah-sampah organic tersebut khususnya sampah sayur-sayuran
dan buah-buahan untuk kita olah menjadi pupuk.Yang mana nantinya hasil
pengolahan dari sampah-sampah organic tersebut yang berupa pupuk dapat kita
jual kepada masyarakat.
B.
Tujuan
Penelitian
Tujuan di dirikannya Unit Pengolahan
Sampah Pasar Banjarsari Kab. Ciamis adalah :
1.
Mampu mengurangi (reduce) volume sampah
yang di buang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA)
2.
Dapat mengkonversi (reuse & recycle)
sampah menjadi barang yang berguna bagi masyarakat seperti pupk kompos, pupuk
cair dan bio gas
3.
Dengan pengelolaan yang profesional
konversi di harapkan bisa mendatangkan keuntungan ekonomi dari hasil penjualan
pupuk kompos, pupuk cair dan bio gas
4.
Dapat melakukan replikasi pengolahan
sampah ke pasar tradisional yang lain.
C.
Manfaat
Penelitian
Manfaat yang dapat di
ambil dari penelitian ini adalah :
1.
Mereduksi sampah secara sistematis.
2.
Menambah penghasilan bagi komunitas
pasar.
3.
Menyediakan pupuk organik berkualitas
tinggi bagi petani dengan harga terjangkau.
4.
Menanggulangi kelangkaan pupuk dan lahan
kritis.
5.
Mengurangi beban pengelolaan sampah
pemerintah daerah
6.
Mencegah pemanasan global.
7.
Mendukung terciptanya ketahanan pangan
nasional berbasiskan pertanian organik.
D.
RENCANA
BIAYA PENELITIAN
1.
Biaya Peralatan Mesin
Nama Barang dan Jumlah Biaya yang dikeluarkan.
1. Mesin pencacah kompos 1 Rp
17.500.000,00
2. Ayakan 1 Rp 5.000,00
3. Pan granulator 1 Rp 10.900.000,00
4. Timbangan 1 Rp 1.200.000,00
5. Mesin jahit karung 1 Rp 650.000,00
Total Biaya Rp 30.255.000,00
2.
Biaya Tenaga Kerja
Pelaksana Jumlah Honor / Hari Biaya
1. Koordinator 1 Rp35.000,00 Rp
35.000,00
2. Karyawan 6 Rp25.000,00 Rp150.000,00
3. Pekerja 7 Rp15.000,00 Rp105.000,00
Total Biaya Rp290.000,00
3.
Biaya Bahan Tambahan
Nama Bahan Jumlah Harga Jumlah Harga
1. Promi
1 Rp30.000,00
Total Biaya Rp30.000,00
2.
Biaya Peralatan Umum
Nama Alat Jumlah Harga @ Jumlah Harga
1. Plastik mulsa penutup tumpukan kompos
460 m/roll Rp230.00,00/230 m/roll Rp
460.000,002. Sekop garpu untuk
memilah-milah sampah 7 Rp 25.000,00 Rp 175.000,00
3. Keranjang sampah 17 Rp 15.000,00 Rp
255.000,00
4. Ember 10 Rp 3.000,00 Rp 30.000,00
5. Karung 20 Rp 1.000,00 Rp 20.000,00
6. Tali plastic 5 Rp 8.200,00 Rp
41.000,00
7. Gerobak sampah 5 Rp400.000,00
Rp2.000.000,00
8. Sekop 7 Rp 20.000,00 Rp 140.000,00
Total Biaya Rp3.121.000,00
REKAPITULASI RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
No Nama Kebutuhan Biaya
1. Biaya
Peralatan Mesin Rp 30.255.000,00
2. Biaya
Tenaga kerja Rp 290.000,00
3. Biaya
Bahan Tambahan Rp 30.000,00
4. Biaya
Peralatan Umum Rp3.121.000,00
Total Biaya Rp 33.696.000,00
E.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Produksi sampah untuk
setiap harinya semakin hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi
peningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara mengurangi volume sampah
dari sumbernya. Tentunya keadaan tersebut secepat mungkin harus kita tangani
untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan asri.Keadaan seperti penumpukan
sampah dapat juga kita jumpai di pasar-pasar tradisional, misalnya pasar
Banjarsari yang terletak di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Di pasar tersebut
tentunya kita sering menjumpai penumpukan sampah yang terjadi di sudut-sudut
pasar. Jika hal tersebut tidak segera kita tangani tentunya hal tersebut nanti
akan menjadi sumber penyakit dan akan meninmbulkan bau yang tidak sedap. Maka
dari itu segera mungkin kita harus mengatasi hal tersebut.
Cara yang dapat dilakukan adalah
melakukan pengkomposan pada sampah-sampah organic seperti sayur-sayuran atau
buah-buahan. Dengan melakukan pengkomposan pada sampah-sampah tersebut tentunya
akan mengurangi volume penumpukan sampah di pasar Banjarsari. Dampaknya tidak
hanya sampah di pasar bunder tersebut berkurang namun juga akan menambah nilai
ekonomi bagi masyarakat. Karena kita dapat menjual pupuk hasil olahan tersebut.
Cara pengolahannya pun hanya sederhana, yaitu dengan melakukan
prosedur-prosedur sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pemilahan sampah
2. Pencacahan sampah
3. Penyiapan promi
4. Pencampuran promi di dalam bak
pengkomposan
5. Panen kompos
6. Pengolahan pasca panen
7. Pengemasan
Dengan melakukan pengkomposan terhadap
sampah-sampah organic yang terdapat di pasar Banjarsari Kabupaten Ciamis,
selain mengurangi penumpukannya juga akan menghasilkan nilai ekonomis terhadap
pupuk hasil olahannya. Sehingga pendapatan masyarakat otomatis juga akan
meningkat seiring dengan penjualan pupuk hasil olahannya.
F. PENUTUP
Dukungan dalam bentuk sarana prasarana, fasilitas, finansial ataupun dukungan
moril dan do'a. Seberapapun besarnya, akan sangat berarti bagi kami. Demikian
kiranya yang dapat kami sampaikan. Mudah - mudahan semua yang direncanakan
dapat berjalan dengan lancar dan tetap berada dalam lindungan dan ridho Allah
SWT.